Radarmalut.com – Badan Pengawas Pemilu () Kota Ternate didesak segera mengambil langka untuk menindak tiga Aparatur Sipil Negara (ASN), yang diduga sengaja melibatkan diri dalam praktis dengan mendukung .

Ketiganya berpose simbol dua jari sebagai bentuk dukungan terhadap pasangan nomor urut 2 tersebut. Mereka tak lain adalah Sekretaris Dewan (Sekwan) Aldy Ali, Kasat Pol PP Fhandy Mahmud dan Kepala Bidang (Kabid) dan Promosi Kota Ternate Siti Jawan Lessy.

Praktisi Hukum, Zulfikran Bailussy mengatakan, tangkapan layar soal tiga ASN Kota Ternate disinyalir telah mendukung petahana dalam kontestasi Pilwako, maka tentu sudah merupakan netralitas abdi negara sehingga penyelenggara memiliki kewajiban untuk menindak.

“Kita semua berharap Bawaslu bekerja sesuai dengan tupoksinya sebagai pengawas Pemilu secara profesional, karena seorang ASN dilarang untuk terlibat politik praktis. Apalagi mendukung salah satu calon secara terang-terangan, biarpun hanya simbol dua jari tapi itu masuk pelanggaran,” ujarnya, Rabu (30/10/2024).

Menurutnya, netralitas ASN dalam Pemilu berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai. Selain itu, diatur juga dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN.

“ASN dilarang berfoto dengan gaya simbol tertentu selama masa Pilkada. Larangan ini tertuang dalam SKB Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai ASN Dalam Penyelenggaraan Pilkada serentak 2024,” pungkasnya.

Zulfikran meminta Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) agar secepatnya memanggil ketiganya untuk dimintai keterangan. Sebab, tindakan mereka sudah mengarah pada dukungan ke Tauhid Soleman yang saat ini jadi peserta .

“Di dalam Gakkumdu terdiri dari penyelenggara, Jaksa dan polisi mempunyai fungsi pengontrol dan pengawasi pelanggaran Pemilu. Jadi, panggil ketiganya lalu diperiksa, bahkan apabila terbukti maka segera diproses sesuai aturan yang berlaku,” bebernya.

LBH Ansor Ternate ini mengungkapkan, Bawaslu terkesan tidak serius menangani beberapa pelanggaran Pemilu, misalnya Ternate Tengah yang ikut menyambut kedatangan Tauhid dan Kepala Puskesmas Mayau, Pulau Batang Dua menyatakan dukungannya di media sosial.

Haerudin Muhammad
Editor
Radar Malut
Reporter