Radarmalut.com – Kader NasDem Maluku Utara, Malik Ibrahim sepertinya secara terang membelot dari keputusan rekomendasi yang dikeluarkan oleh partainya. Ini menyusul sikap dukungannya kepada calon gubernur dan wakil gubernur Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan.
Bahkan eks Sekretaris Partai NasDem Maluku Utara ini menegaskan rapat kerja wilayah (Rakerwil) pada Jumat kemarin disalah satu hotel di Ternate tersebut tidak dilandasi dengan subtansi gagasan, sehingga hanya nampak praktik berpolitik kotor.
“Tidak penting kita hadir di rapat kerja wilayah NasDem Maluku Utara seperti itu, karena substansi Rakerwil itu juga kosong dari gagasan dan kapasitas nalar,” katanya kepada wartawan, Minggu (22/9/2024).
NasDem, menurutnya, tak lagi mengepankan keperpihakan kepada calon yang benar-benar peduli terhadap rakyat, namun sudah jadi partai politik kumuh disengat hama polutan bernama transaksional.
“Ujung-ujungnya cuma wani piro atau pia rao. Semua struktur partai sudah bekerja di ruang gelap. Jadi, tolong tanyakan pada saudara Ketua DPW Jakfar Sidik apa benar NasDem sekarang masih partai tanpa mahar,” jelasnya.
Malik membeberkan, seribu Rakerwil pun tidak punya dampak elektoral terhadap pilihan masyarakat. Selama ini teman-teman pengurus DPD dan DPW dibodoh-bodohi dengan pertimbangan politik yang tidak jelas. Sebab, semua harga rekomendasi hanya di makan oleh oknum-oknum DPP.
Lebih lanjut, Malik mengungkapkan, pengurus di daerah tidak mendapat apa-apa. Untuk itu, tidak usah lagi bicara restorasi dan politik tanpa mahar. Partai NasDem tidak lagi menjadi ruang yang sehat sebagai partai gagasan.
“Kader-kader di daerah untuk mendapatkan rekomendasi juga harus bayar. Sikap saya jelas mendukung dan memenangkan calon gubernur Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan,” jelas Malik.
Sementara, Ketua DPW Partai NasDem Maluku Utara, Jakfar Sidik mengaku kondisi internal partai jelang pemilihan saat ini sudah baik-baik saja dan tidak ada polemik sampai berujung sanksi.
Simak di halaman selanjutnya…
Tinggalkan Balasan