Radarmalut.com – Pencopotan dan Sekretaris DPW Partai berbuntut panjang. Pasalnya, baru tidak diperbolehkan menempati yang dibangun memakai aset tanah dan uang pribadi tersebut.

“Husni Bopeng sewa rumah lagi atau punya rumah di Kelurahan Maliaro untuk dijadikan kantor NasDem. Jadi, nggak bisa berkantor di DPW NasDem ,” kata Achmad Hatari lewat sambungan telepon kepada radarmalutcom, Minggu (1/9/2024).

Gedung berlantai tiga beralamat di Jalan Khairun, Kelurahan Makassar Timur, Kota Ternate, itu. Dikatakannya dibangun dengan modal pribadi dan tidak sedikit pun dibantu oleh orang lain, bahkan internal Partai NasDem.

“Kantor DPW itu dibangun oleh Achmad Hatari. Tidak ada partisipasi dari siapa-siapa, apalagi DPP tidak pernah satu rupiah pun tidak ada. Oh nggak, saya akan halang, kalau kantor NasDem pengurus yang baru itu urusannya Husni Bopeng,” tegasnya.

Menurut Hatari, pencopotan dirinya dan Malik Ibrahim karena tak memberikan dukungan terhadap calon yang direkomendasikan DPP. “Karena ketua dan sekretaris tidak mendukung Benny Laos. Jangan kita gadaikan keyakinan kita karena uang,” paparnya.

Hatari pun mengaku sudah pantas digantikan, namun bukan dengan cara-cara yang tidak demokratis. Ia berujar bahwa bakal calon yang DPP NasDem berpotensi membuka diplomat negara Israel di Maluku Utara.

“Soal pergantian itu biasa, saya terima. Jadi, saya sudah 10 tahun memang harus diganti, tetapi pergantian itu dasarnya saya tidak mendukung Benny Laos. Itukan terlalu subjektif dan naif, kami tidak mau Israel membuka konsulat di Maluku Utara,” bebernya.

Hatari menjelaskan, gedung DPW NasDem yang ditempati selama ini berdiri diatas tanah milik keluarganya, sehingga tidak mengizinkan siapapun untuk berkantor. Pihaknya mempertanyakan apa kontribusi yang diberikan seorang Benny Laos ke partai.

“Kantor itu tanahnya punya saya dan dibangun oleh kontraktor. Benny Laos punya kontribusi apa terhadap NasDem Maluku Utara. Ada kader NasDem kenapa tidak diusung, kan hitung-hitungnya tanpa mahar,” tuturnya.

Simak di halaman selanjutnya…

Haerudin Muhammad
Editor
Radar Malut
Reporter