Radarmalut.com – Ketua dan Sekretaris DPW Partai NasDem Maluku Utara telah didepak dari struktur kepegurusan. Namun demikian, belum diketahui pasti penyebab perombakan tersebut tetapi dugaannya berkaitan dengan tak taatnya keputusan DPP.
Pencopotan mendadak ini karena Achmad Hatari dan Malik Ibrahim dianggap tak menjalankan dukungan rekomendasi NasDem pada calon Gubernur Maluku Utara. Sehingga partai mengangkat Jakfar Sidik dan Husni Bopeng untuk menggantikan posisi keduanya.
Malik Ibrahim mengaku, pencopotan dirinya dan Achmad diketahui pada Rabu kemarin. Pihaknya juga tidak mengetahui persis dasar pemberhentian dari jabatannya itu, namun tidak terlepas soal dukungannya terhadap Sultan Tidore Husain Alting Sjah di Pilgub Maluku Utara 2024.
“Mungkin karena saya dianggap tidak mendukung Benny Laos sehingga DPP mencopot saya. Tapi kalau benar demikian, sungguh ini praktik berpartai yang tidak baik,” kata Malik seperti dikutip dari Tempo.co, Jumat (30/8/2024).
Malik menjelaskan, langka DPP dinilai tidak mengikuti mekanisme dan aturan internal Partai NasDem. Sebab, pengurus pusat tidak mempertimbangkan loyalitas kader dalam membangun partai di Maluku Utara.
“Siapapun orang yang punya ambisi untuk menjabat ketua dan sekretaris, seharusnya dilakukan sesuai dengan mekanisme. Pergantian harus melalui prosedur jangan dengan cara seperti ini,” ungkapnya.
Radarmalutcom berupaya konfirmasi melalui aplikasi tukar pesan kepada Husni Bopeng namun tak kunjung memberikan tanggapan balik. Husni telah menggantikan jabatan yang ditinggalkan Malik Ibrahim.
Sekretaris Jendral DPP Partai NasDem Hermawi Taslim enggan menanggapi pertanyaan yang dikirimkan, meskipun laporan tanda baca sudah tersampaikan. Begitu juga dengan Achmad Hatari dan Malik Ibrahim.
Diketahui, Partai NasDem telah memberikan dukungannya kepada pasangan Benny Laos dan Sarbin Sehe untuk Pemilihan Gubernur Maluku Utara. Partai pendukung lain di antaranya PPP, Demokrat, PKB, PAN, PSI, Partai Gelora dan Partai Buruh.
***
Tinggalkan Balasan