Radarmalut.com – Ratusan mahasiswa dari diploma, srata satu dan magister Universitas Terbuka  (UT) nampak sumringah ketika mengikuti proses tahapan pada Rabu (22/5/2024) pagi. tersebut membuka peluang kepada seluruh kalangan untuk bisa melanjutkan kuliah.

Salah satu perguruan tinggi negeri di Maluku Utara yang menerapkan sistem belajar jarak jauh dan setiap tahunnya mewisudakan ratusan mahasiswa dari puluhan studi di enam dengan prestasi yang mempuni.

“Hari ini dapat mewisudakan 230 mahasiswa dari 256, karena sebagiannya tidak sempat hadir. Muda-mudahan mengamalkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya, sehingga berkontribusi untuk kemajuan Maluku Utara,” kata Rektor UT Ternate Ojat Darojat yang ditemui usai acara wisuda di Hotel Bella.

Ojat mengatakan, ini adalah merupakan kesempatan yang membahagiakan karena generasi Maluku Utara bisa melanjutkan studinya di UT sebagai perguruan tinggi negeri yang mengimplementasikan sistem belajar jarak jauh.

“UT memang mendapatkan manfaat dari pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada siapapun negeri untuk kuliah di perguruan tinggi dengan biaya yang terjangkau,” ujar pria yang bergelar profesor ini.

Ojat pun menjelaskan, UT Ternate memberi peluang terhadap semua kalangan yang ingin melanjutkan kuliah di pergurun tinggi. calon mahasiswa tidak dipersulit soal administrasi maupun seleksi, hanya cukup membawa ijazah Sekolah Lanjutan Tinggi Atas (SLTA) atau sederajatnya.

“Tidak ada hambatan bagi bangsa ketika ingin kuliah di perguruan tinggi. UT harus bisa melayani mereka, ketika masuk mendaftar tidak boleh ada tes potensi akademik, tidak boleh ada seleksi, cukup ijazah SLTA,” bebernya.

Ojat mengungkapkan, jangan karena masalah potensi akademik, dan geografis menjadi alasan untuk tidak melanjutkan belajar di perguruan tinggi. Karena saat ini sudah ada teknologi yang bisa membantu belajar dari jarak jauh.

“Semuanya punya kesempatan dan UT jadi solusi bagi masyarakat. UT sebagai penyelenggara belajar jarak jauh tidak membatasi. Sekarang teknologi diujung jagi, sebab bisa jadi sarjana dan magister maupun doktor hanya menggunakan jari tangan,” pungkasnya.

***

Haerudin Muhammad
Editor
Radar Malut
Reporter