Radarmalut.com – Dinas Kesehatan Kota Ternate menunjukkan respons cepat dan proaktif dalam menghadapi persoalan penumpukan limbah medis di fasilitas pelayanan kesehatan atau fasyankes. Adapun dilakukan pertemuan dengan sejumlah pihak untuk membahas jalan keluar atas masalah tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan, Fathiyah Suma menjelaskan, berkomitmen mencari solusi yang tepat dan sesuai regulasi, demi menjaga kesehatan masyarakat sekaligus kelestarian lingkungan. Hal ini karena menyusul terhentinya operasional insinerator, yang selama ini menjadi sarana utama pemusnahan limbah medis.
“Kami memahami kesulitan yang dihadapi fasyankes terkait pengelolaan limbah medis. Karena itu, kami berupaya mencari solusi terbaik dengan tetap berpegang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasyankes berbasis Wilayah,” katanya, Sabtu (13/9/2025).
Fathiyah mengatakan, pengelolaan limbah medis harus tetap berada dalam koridor hukum, sekaligus memastikan kesehatan masyarakat dan lingkungan tidak terganggu. Sebagai langkah darurat, Pemerintah Kota Ternate bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup menyiapkan penerbitan status darurat sampah medis.
Lebih lanjut, kebijakan ini akan menjadi landasan hukum sementara bagi fasyankes dalam mengelola limbah medis, sambil menunggu proses perizinan operasional insinerator dari Kementerian Lingkungan Hidup. Fathiyah menyebut akan berupaya maksimal agar fasilitas ini segera kembali beroperasi.
“Langkah ini sangat penting agar pengelolaan limbah tetap aman, tertib, dan sesuai aturan. Kami menyadari betapa vitalnya insinerator ini bagi pengelolaan limbah medis di wilayah kami, dan kami akan memastikan operasionalnya dapat berjalan kembali secepat mungkin,” jelasnya.
Selain itu, Fathiyah menekankan komitmen Dinas Kesehatan untuk terus mendampingi fasyankes dalam mengelola limbah medis. Berupaya menyediakan solusi yang terjangkau, efektif, dan sesuai kemampuan masing-masing fasilitas.
“Kami ingin setiap fasyankes bisa mengelola limbah medis dengan aman, mudah, dan tetap mematuhi regulasi,” tandasnya.
Pertemuan dimaksud dengan pimpinan RSU Dharma Ibu, RS Tingkat IV 16.07.01 Ternate, RS Bhayangkara, RS PKU Muhammadiyah Maluku Utara, RS Prima, serta pimpinan Laboratorium Prodia dan Laboratorium Nita Medica.
***
