Radarmalut.com – Proses tender pengadaan barang dan jasa di Kota Tidore Kepulauan belakangan ini menuai sorotan. Sejumlah proyek mengalami evaluasi ulang hingga berulang kali, bahkan ada yang dibatalkan.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, terdapat 14 proyek yang saat ini kembali dievaluasi, baik dari aspek administrasi, teknis, maupun harga. Sementara satu proyek lainnya dipastikan batal dilaksanakan.

Ketua Komisi III DPRD Kota Tidore Kepulauan Ardiansyah Fauji mengatakan, pihaknya akan segera memanggil Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) untuk dimintai penjelasan terkait masalah tersebut.

“Kami akan memanggil ULP sebagai mitra kerja dalam rapat terbatas dengan Komisi III untuk meminta penjelasan terkait persoalan ini,” kata Ardiansyah, Rabu (20/8/2025).

Menurutnya, DPRD sebenarnya sudah beberapa kali menerima laporan pengaduan terkait proses tender, hanya saja belum sempat ditindaklanjuti karena kesibukan anggota dewan dalam pembahasan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

“Saya juga telah menerima beberapa aduan, namun dalam beberapa minggu terakhir kami fokus pada pembahasan dokumen RPJMD yang batas waktunya 20 Agustus. Alhamdulillah, pembahasan itu sudah selesai,” jelasnya.

Ardiansyah menambahkan, akan meminta UKPBJ agar memberikan klarifikasi secepatnya supaya persoalan ini tidak mengganggu jalannya proyek strategis daerah lainnya.

“Dalam waktu dekat, paling lambat hari Kamis, kami akan meminta ULP segera memberikan klarifikasi agar tidak menganggu proses tender proyek-proyek strategis lainnya,” ujarnya.

Meski begitu, ia menegaskan masih menunggu hasil rapat resmi sebelum mengambil kesimpulan lebih jauh. “Kita lihat nanti hasil rapatnya. Saya belum bisa berasumsi apa-apa, kita tunggu saja rekomendasi rapat,” pungkasnya.

***

Haerudin Muhammad
Editor