Radarmalut.com – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan RI, suasana Kota Tidore Kepulauan mulai dipenuhi warna merah putih. Di sepanjang jalan protokol hingga gang-gang kecil, bendera dan umbul-umbul berkibar, menjadi simbol semangat nasionalisme yang kembali menggelora setiap bulan Agustus.
Di tengah hiruk-pikuk persiapan warga, para penjual bendera menjadi salah satu pihak yang turut merasakan berkah kemerdekaan. Salah satunya adalah Fardi, di lapaknya yang sederhana, berbagai ukuran bendera tersusun rapi, dari yang kecil untuk hiasan rumah hingga yang besar untuk tiang-tiang perkantoran.
“Kalau harga bendera bervariasi sesuai ukuran. Ukuran kecil dijual Rp10 ribu, sedangkan ukuran besar ada yang Rp50 ribu dan Rp60 ribu,” jelas Fardi sambil merapikan dagangannya, Jumat (15/8/2025).
Fardi mengungkapkan, sudah mulai berjualan sejak Juli 2025, namun pembeli baru membludak menjelang tanggal 9 Agustus. “Pendapatan rata-rata per hari sekitar Rp500 ribu. Kalau mendekati 17 Agustus bisa lebih dari itu,” katanya.
Bagi Fardi, berjualan bendera bukan sekadar mencari nafkah. Ia mengaku memiliki motivasi lain yang membuatnya betah menjalani usaha musiman ini. “Pertama untuk mencari rezeki, kedua untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bendera supaya bisa ikut memeriahkan HUT RI,” tuturnya.
Fenomena penjual bendera seperti Fardi memang menjadi pemandangan tahunan di Tidore Kepulauan. Menuju peringatan hari kemerdekaan, mereka bermunculan di pinggir jalan, pasar, hingga depan toko-toko. Fardi sendiri berdagang di sekitaran terminal Kelurahan Indonesiana.
***
