Radarmalut.com – PT Natural Indococonut Organik (NICO) beroperasi di Pulau Morotai, Maluku Utara, diduga tanpa adanya sepengetahuan DPRD setempat. Produsen ternama ini membeli buah kelapa di tengkulak atau warga untuk dibawa ke perwakilan pabrik di Tobelo, Halmahera Utara.

Wakil Ketua I DPRD Pulau Morotai, Djainudin Papala mengatakan, pihaknya akan segera memanggil manajemen PT NICO untuk mengklarifikasi jenis aktivitas usaha yang telah dilakukan selama enam bulan terakhir. Karena, ada PAD yang terabaikan akibat kurangnya pengawasan.

“Aktivitas PT NICO di Morotai sudah berjalan sekitar enam bulan. Tapi, belum ada pemberitahuan secara kelembagaan kepada DPRD. Ini penting sebab menyangkut potensi pendapatan asli daerah, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait,” katanya, Sabtu (26/7/2025).

Djainudin menjelaskan, volume pembelian kelapa oleh perusahaan tersebut tergolong signifikan dan berpotensi besar mendatangkan PAD bagi Pulau Morotai. Oleh karena itu, DPRD mendorong PT NICO agar secepatnya menyampaikan laporan resmi.

“Sejauh ini, belum ada surat pemberitahuan dari PT NICO maupun dari pemerintah ke kami. Tanpa dasar kelembagaan, kami tidak bisa mengeluarkan rekomendasi apapun ke pemerintah daerah,” ujar Fraksi PKS ini.

Sementara, Pengawas Operasional Pelabuhan Penyeberangan Ferry Daruba, Asry Djalal mengakui, kendaraan milik perusahaan hampir setiap harinya mengangkut buah kelapa dari Morotai menuju Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara.

“Truk-truk yang membawa buah kelapa dari hasil masyarakat Morotai dan langsung menyeberang ke Tobelo. Sampai saat ini, kami dari satuan pelayanan pelabuhan belum menerima informasi bahwa kegiatan tersebut memberikan kontribusi PAD,” tuturnya.

Asry menyebut, sejak perusahaan beroperasi hingga sekarang tidak ada larangan dari pemerintah daerah. Sebab itu, pihak pelabuhan tetap memberikan pelayanan terhadap seluruh kendaraan yang melintas.

“Dalam sehari, bisa ada dua sampai enam truk yang mengangkut kelapa. Per truk bisa bermuatan antara lima ribu hingga tujuh ribu buah kelapa. Kalau dua truk, bisa mencapai empat belas ribu buah kelapa,” ungkapnya. Informasinya PT NICO membeli kelapa per buahnya dengan harga Rp 2.800.

***

Haerudin Muhammad
Editor
Mirsa Saibi
Reporter