Radarmalut.com – Di Desa Sekely, Kecamatan Gane Barat Selatan, deru alat berat kini bukan lagi suara asing. Di tengah hamparan kebun dan perbukitan hijau, roda-roda besar itu menandai sebuah langkah kecil yang berarti besar, dengan memperbaiki jalan menuju SMA Nurul Hasan, satu-satunya sekolah menengah atas di kawasan itu.
Dulu, setiap musim hujan, jalan menuju sekolah berubah menjadi lintasan licin dan berlumpur. Sementara di musim kemarau, debu tebal mengepul setiap kali kendaraan lewat. Para siswa yang berangkat pagi-pagi seringkali harus berhenti di tengah jalan, membersihkan sepatu dari lumpur, atau menutupi wajah dengan kain agar tak terserang debu.
Kini, pemandangan itu perlahan berubah. Jalan yang dulunya rusak kini tampak lebih rapi dan aman berkat dukungan PT Gelora Mandiri Membangun (PT GMM). Perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah tersebut.
“Melalui perbaikan jalan, kami ingin memastikan anak-anak bisa berangkat sekolah dengan lebih mudah dan aman,” ujar Humas PT GMM, Mahdi M Nur, Senin (10/11/2025).
Langkah PT GMM ini merupakan bagian dari program Corporate Social Contribution (CSC) perusahaan dalam mendukung peningkatan akses pendidikan di Halmahera Selatan. Tak hanya perusahaan yang turun tangan, warga Desa Sekely juga ikut serta untuk bekerja gotong royong mendukung pengerjaan jalan sepanjang 190,51 meter yang diperlebar dan ditimbun seluas 1.281 meter.
Sejumlah alat berat seperti eskavator, buldozer, motor grader, bomag, dan dump truck dikerahkan ke lokasi. Bagi masyarakat, bunyi mesin itu bukan sekadar tanda pembangunan, melainkan simbol perhatian terhadap kebutuhan dasar mereka.
Di SMA Nurul Hasan sendiri, terdapat lima tenaga pendidik dan 89 siswa yang kini menikmati akses lebih baik menuju sekolah. “Kalau dulu musim hujan kami sering terlambat, sekarang jalannya sudah jauh lebih bagus,” tutur Rani, siswi kelas XI, dengan senyum lega.
Tak berhenti di situ, PT GMM juga menaruh perhatian pada pendidikan tinggi. Melalui program beasiswa mahasiswa, perusahaan membantu 40 mahasiswa asal Kecamatan Gane Barat Selatan yang menempuh studi di Manado, Ternate, dan Pulau Bacan.
Tahun lalu, mereka menerima bantuan sebesar Rp 1,5 juta per orang. Tahun ini, jumlahnya akan naik menjadi Rp 2 juta per mahasiswa. “Sejak gempa 2019, kami berkomitmen mendukung pemulihan sosial dan ekonomi masyarakat. Fokus kami pada jalan dan pendidikan karena dua hal itu yang membuka banyak peluang bagi masa depan,” tambah Mahdi.
Dari jalan baru di Desa Sekely hingga beasiswa yang mengalir ke kampus-kampus jauh di luar Halmahera Selatan, kontribusi PT GMM menunjukkan bahwa pembangunan bukan hanya soal beton dan aspal, tetapi tentang menumbuhkan harapan.
Karena di setiap meter jalan yang diperbaiki, tersimpan langkah-langkah kecil menuju perubahan besar. Langkah anak-anak menuju sekolah, guru menuju ruang kelas, dan masyarakat menuju masa depan yang lebih layak.
***




