Radarmalut.com – Harga ikan di Pasar CBD Morotai, Maluku Utara, melonjak tajam akibat kelangkaan pasokan yang sudah berlangsung hampir tiga bulan. Dua ekor ikan komo ukuran kecil kini dibanderol Rp 20 ribu.

Ketersediaan ikan di wilayah sekitar Kota Daruba dilaporkan benar-benar kosong, sehingga pedagang harus mengambil pasokan dari desa-desa yang lebih jauh seperti Bere-Bere, Sangowo sampai Wayabulla.

Tamrin Gosao, pedagang ikan asal Desa Daruba, mengakui kondisi stok sangat terbatas disebabkan cuaca di perairan Morotai tidak memungkinkan untuk melaut. Hal inilah memicu harga ikan naik dua kali lipat dibandingkan beberapa bulan belakangan.

“Ikan di pasar ini sering ada, sering tidak ada, makanya harga naik. Kami ambil ikan jauh di Wayabulla maupun Bere-Bere, karena dalam kota memang tidak ada stok. Di Wawama tadi, kami cuma dapat dua ember ikan dari nelayan pajeko,” katanya, Selasa (2/12/2025).

“Sekarang satu ember harganya Rp 450 ribu. Kalau stok banyak, harganya hanya Rp 200 hingga 300 ribu,” sambung Tamrin.

Tamrin menjelaskan, penjualan eceran biasanya 3-4 ekor ikan dihargai Rp 20 ribu. Namun sekarang, nilai yang sama dijual ke konsumen hanya dapat dua ekor. Ia menyebut dalam beberapa hari terakhir pasokan terbanyak justru berasal dari Bere-bere dan Sangowo.

“Musim angin ini penyebab utama. Nelayan mau pigi memancing saja setengah mati. Baru-baru ini nelayan pajeko dari Desa Wawama sampai tenggelam karena angin kencang, untungnya mereka selamat,” jelasnya.

Kelangkaan ikan ini ikut memukul aktivitas pasar. Pasar Central Bisnis District (CBD) yang terletak di Gotalamo pada pagi hari itu ramai, tetapi kini tampak sepi jika sudah menjelang siang karena dagangan ikan cepat habis atau tidak tersedia.

***

Haerudin Muhammad
Editor
Mirsa Saibi
Reporter