Radarmalut.com – Warga di Kelurahan Indonesiana, Kota Tidore Kepulauan, merasa terganggu dengan kegiatan penggalangan dana terbuka yang kerap dilakukan di perempatan Jalan Taman Siswa. Keluhan ini karena volume musik yang dinilai terlalu keras.
Rino, salah satu warga mengatakan, open donasi tidak sepantasnya dilakukan selama setiap hari berturut-turut. Ia menyebut aktivitas tersebut sudah berjalan selama dua tahun dari sejak 2023 hingga sekarang.
“Kalau mereka mencari dana, saya tidak masalah, karena itu ada untuk pembangunan masjid. Hanya saja, tolong volume musik jangan terlalu besar, setiap hari mulai dari hari Senin sampai Minggu,” ujarnya, Sabtu, (6/9/2025).
Rino mengaku sempat melaporkan hal ini ke pihak penyelenggara dan juga lurah untuk mencari solusinya, namun tetap saja praktiknya berjalan terus. Volume musiknya diputarkan sangat kencang pada setiap hari mulai dari pukul 07.00 dini hari.
“Saya sudah menegur, bahkan tetangga lain juga pernah menegur tapi jawabannya bahwa mereka itu artis. Kasihan waktu itu ada anggota keluarga saya sakit. Musik mulai diputar sejak pukul 07.00 pagi, dan terus terang kami merasa terganggu,” jelasnya.
Warga lainnya, Safia menyebut, kegiatan ini sebelumnya telah dilakukan di Kelurahan Rum, Tidore Utara. Ia mengungkapkan ada sebagian warga sekitar memiliki anak kecil yang setiap hari tidak bisa tidur siang dikarenakan tergantung dengan volume musik.
“Kalau di Rum itu sopan sekali, biasanya hanya seminggu sekali, dan cuma sore hari saja. Mereka pun menggunakan sound kecil, jadi tidak terlalu mengganggu. Tapi, di sini musik terlalu keras sampai-sampai anak saya tidak bisa tidur,” kesalnya.
Warga dan Safia menduga yang melakukan penggalangan dana bukan warga asli Tidore melainkan dari luar. Ia minta agar pihak berwenang segera mengambil langkah agar tidak merugikan sesama warga.
“Selain mengganggu kenyamanan warga, lalu lintas juga terganggu. Mereka ini kayaknya dari luar Tidore dan ini harus ditangani supaya tidak merugikan kami sesama warga,” imbuhnya.
***