Radarmalut.com – Solidaritas Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonesia (SAMURAI) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Pulau Morotai, dengan menyoal beberapa persoalan kebutuhan dasar masyarakat yang belum terjamah oleh pemerintah.

Mereka membentangkan spanduk bertuliskan ‘Petani Menderita, Pasar Terbengkalai, Bupati Miskin Ide’. Koordinator Aksi, Ruslan Jamal mengatakan, aksi SAMURAI merupakan bentuk respons atas keresahan masyarakat yang merasa semakin terpinggirkan akibat kebijakan yang tidak berpihak.

“Petani butuh kehadiran nyata dari pemerintah. Jangan sampai mereka terus menderita, karena kurangnya perhatian dan solusi dari pemerintah Pulau Morotai yang dipimpin Rusli Sibua,” katanya, Senin (21/7/2025).

Menurutnya, berdasarkan hasil pengecekan di lapangan mendapatkan informasi bahwa para petani mengaku sejak 2021 hingga sekarang hanya sekali menerima bantuan, itupun cuma mulsa plastik. Ruslan menilai pemerintah tidak begitu peduli dengan nasib petani.

“Ini menunjukkan ketimpangan antara laporan pemerintah dan kenyataan di lapangan,” jelas Ruslan dalam orasinya.

Ruslan meminta Bupati Pulau Morotai untuk memberikan bantuan nyata kepada petani, berupa pupuk, bibit, mulsa, sumur bor, dan pembukaan lahan, maupun menghentikan impor komoditas bawang, rica, tomat agar melindungi hasil pertanian lokal.

Lebuh lanjut, menertibkan pedagang di emperan jalanĀ  yang mengganggu aktivitas Pasar Rakyat Gotalamo, menyediakan akses air bersih di pasar modern guna menunjang kenyamanan pedagang dan pembeli, mengevaluasi kinerja Plt Kepala Disperindagkop dan UKM, Jufri Kube serta Plt Kepala Dinas Pertanian, Tamhid Bilo.

Pihkanya berharap pemerintah Pulau Morotai dapat merespons serius dan konkret terhadap tuntutan yang disampaikan, demi peningkatan kesejahteraan petani dan pedagang. Selain itu, jalannya aksi dikawal keamanan dari kepolisan dan Satpol PP.

Sementara, Tamhid Bilo menyebut saat ini pupuk dan mulsa masih dalam proses pengadaan. Ia juga mengaku telah melakukan program gerakan menanam secara berkala di sejumlah wilayah, termasuk SP1, SP3, Waringin, dan Pilowo. “Untuk masalah fasilitas air danĀ  lain-lain akan ditindaklanjut,” imbuhnya.

***

Haerudin Muhammad
Editor