Radarmalut.com – Korban banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara terus bertambah. Peristiwa ini usai wilayah tersebut diguyur hujan yang begitu deras pada Sabtu (24/8/2024) pukul 23.00 waktu setempat hingga dini hari.
Pencarian yang dilakukan oleh tim gabungan telah menemukan 13 orang meninggal dunai dan tiganya dalam penanganan medis karena mengalami luka-luka. Sementara, puluhan rumah mengalami rusak parah dan sedang.
“Bencana ini mengakibatkan 13 orang meninggal dunia. Jumlah korban terdampak masih dalam proses pendataan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya.
Muhari mengatakan, jajarannya masih melakukan upaya penanganan di lapangan. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Ternate bersama tim gabungan lainnya dikerahkan untuk mengevakuasi korban dan kajian dampak bencana.
“BPBD Maluku Utara pun telah melakukan koordinasi dengan BPBD Ternate guna mempercepat penanganan di lapangan,” ujarnya. Muhari menjelaskan, warga terdampak sangat membutuhkan tenda pengungsi, light tower, selimut, matras, terpal, kasus lipat dan sembako.
“Tim di lapangan juga sedang melakukan pendataan lebih lanjut untuk memastikan jumlah korban terdampak dan kerusakan yang terjadi. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang soal potensi banjir susulan,” bebernya.
Sementara, dikatakannya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Kota Ternate dan sekitarnya akan terjadi potensi hujan dengan intensitas tinggi beberpa hari ke depan.
Kabid Humas Polda Maluku Utara, Kombes Pol Bambang Suharyono, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir susulan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan banjir.
“Kami mengimbau warga untuk segera melaporkan jika ada tanda-tanda bahaya, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama,” pintanya. Ia mengatakan, saat ini tim gabungan juga sedang melakukan pembersihan lumpur dan puing-puing yang tersisa di kawasan terdampak.
***
Tinggalkan Balasan