Radarmalut.com – Ratusan Universitas Khairun (Unkhair) Ternate melayangkan protes atas () yang sangat membebankan itu. Pasalnya, mereka diwajibkan membayar secara lunas tanpa harus menyicil.

Namun demikian, Unkhair menganggap iuran yang ditetapkan sudah selayaknya bagi mahasiswa untuk membayar, bahkan tergolong cukup kecil dibandingkan dengan -kampus di luar Maluku Utara. Pihak kampus pun meminta kepada mahasiswa agar tak melanjutkan studi jika merasa berat.

“Terakhir dicek itu sudah 218 keluhan mahasiswa yang masuk. Ada juga yang menyampaikan secara langsung lewat masing-masing Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ,” kata Presiden Mahasiswa Unkhair Ternate Junaidi Ibrahim kepada , Minggu (18/8/2024).

Junaidi menjelaskan, telah menerima keluhan ratusan mahasiswa baru, baik melalui maupun disampaikan secara langsung. Sehingga pihaknya mengambil inisiatif berkoordinasi dengan rektorat Unkhair, namun tidak mendapatkan kepastian jawaban terkait persoalan tersebut.

Lebih lanjut, Junaidi menegaskan agar Unkhair segera mengeluarkan pernyataan terbuka kepada mahasiswa dan publik atas problem IPI yang tentu memberatkan. Sebab, sejumlah mahasiswa baru terancam tidak bisa melanjutkan studi dari dampak kebijakan universitas.

“Kami coba minta pertemuan, tapi tidak terlaksana. Alasannya, karena ada rapat. Sebelumnya juga kami sudah beri surat permohonan penurunan biaya IPI ke Warek II tapi tidak direspon. Kalau rektorat tetap diam maka kami akan gelar demonstrasi,” tuturnya.

Menurutnya, mestinya kampus harus memberikan keringanan terhadap seluruh mahasiswa yang latar belakangannya secara ekonomi kurang mampu. Karena ada fakultas yang biaya kuliahnya cukup mahal jika dibandingkan dengan yang lain.

“Bahkan mahasiswa dapat K1, K2 dan yang kategorinya berasal dari keluarga kurang mampu, diharuskan membayar secara langsung tanpa menyicil. Lalu bagaimana dengan fakultas yang punya IPI lebih besar seperti kedokteran yang mencapai Rp 300 juta,” ungkapnya.

Sementara, Rektor Unkhair Ternate mengatakan, IPI sudah sewajarnya untuk mahasiswa. Menurut Ridha, iuran yang diberlakukan oleh kampus cukup murah dibandingkan universitas di luar sana, sehingga jika ada yang mengeluh maka tidak perlu lanjut kuliah.

Simak di halaman selanjutnya…

Haerudin Muhammad
Editor
Radar Malut
Reporter