Radarmalut.comWarga Desa Bere-Bere, Kabupaten Pulau Morotai, kini berada pada puncak frustrasi. Selama tiga hari terakhir, mereka harus bertahan dengan layanan telekomunikasi berupa jaringan hilang-muncul serta listrik yang padam tanpa jadwal.

Kondisi ini membuat aktivitas masyarakat nyaris lumpuh total. Gangguan jaringan Telkomsel terjadi setiap sore hingga malam, menyebabkan warga kesulitan berkomunikasi dengan sanak keluarga maupun keperluan lainnya.

“Jaringan hilang dari sore sampai malam, dan ini terus berlanjut. Bukan cuma jaringan, lampu pun mati setiap saat. Kami benar-benar susah,” ujar salah satu warga Bere-Bere, Dandi, Kamis (27/11/2025).

Keluhan serupa dirasakan Warni. Ia mengungkapkan dampaknya bukan hanya pada komunikasi, tetapi juga pada layanan administrasi dan transaksi keuangan. Sehingga kebutuhan seperti ini mesti menjadi program pemerintah daerah.

BRILink tidak bisa dipakai, jaringan mati total. Padahal kami butuh uang untuk keperluan. Bagaimana kami mau hidup kalau layanan dasar saja tidak ada?,” katanya dengan nada kesal.

Warga menilai pembangunan di Morotai tidak merata dan lebih berfokus pada kawasan perkotaan. Mereka menyinggung proyek air mancur di pusat Kota Daruba yang dianggap tidak membawa manfaat langsung bagi masyarakat desa.

“Harus adil lah pak bupati. Jangan cuma pasang air mancur di Daruba, itu tidak bantu kami. Perhatikan kami juga yang jauh dari pusat kota,” kata warga lainnya.

***

Haerudin Muhammad
Editor
Mirsa Saibi
Reporter