Radarmalut.com – Unjuk rasa Organisasi Cipayung Maluku Utara dan Unkhair Bergerak di depan gedung DPRD Kota Ternate, berakhir ricuh antara kepolisian dan massa. Aksi dimulai dengan saling dorong serta lempar batu tersebut menyebabkan dua orang mahasiswa dilarikan ke rumah sakit.

Pantauan radarmalut, Senin (1/9/2025) pukul 12.11 hingga 14.55 WIT. Kedua bela pihak nampak bersitegang karena massa dari mahasiswa berjumlah ribuan itu mendobrak pagar hidup dari aparat kepolisian yang berada digaris depan.

Namun puluhan batu berterbangan dari arah mahasiswa memecah kepanikan dari kepolisian, personel pun ditambah untuk mencoba memukul mundur. Bersamaan dengan itu gas air mata dan mobil water cannon ditembakkan, sehingga membuat massa lari berhamburan.

Mahasiswa yang mencoba menghindar tersebut ada di antaranya jatuh dan terinjak oleh rekannya sendiri. Hal ini menyebabkan dua mahasiswa harus dilarikan ke RSUD Chasan Boesoirie Ternate, sebab mengalami sesak napas dan patah kaki.

Keduanya diamankan di rumah warga tak jauh dari titik demo. Tim medis dari Fakultas Kedokteran Universitas Khairun Ternate melakukan pertolongan pertama dan beberapa menit kemudian ambulans tiba untuk evakuasi menuju rumah sakit.

“Iyah. Tadi terinjak saat polisi tembakkan gas air mata dan water cannon. Yang ini kaki kanannya patah dan tulang belakangnya belum dipastikan patah atau tidak, semua badannya tidak bisa digerakkan. Terus satunya, sesak napas,” kata salah satu tim medis dari Unkhair Ternate.

Hingga kini massa masih berkumpul di depan gedung DPRD Kota Ternate usai menyelamatkan diri dari gas air mata. Terlihat Satuan Brimob Polda Maluku Utara membuat barikade. Sejumlah toko di sekitar lokasi demo juga ditutup pihak pemilik.

***

Haerudin Muhammad
Editor