Radarmalut.com – Festival Kuliner Saruma dalam rangka HUT ke-22 Halmahera Selatan menjadi lebih meriah dengan kehadiran stand IKB Makayoa karena tidak hanya menyajikan makanan khas tetapi juga memperkenalkan program penting dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) bernama SITANGKAS.
“Kami ingin masyarakat tahu bahwa kami juga membawa ide dan solusi untuk memperbaiki masalah perumahan di Halmahera Selatan,” kata Ketua Ikatan Keluarga Besar (IKB) Makayoa, Ikbal Mustafa kepada radarmalut, Senin (9/6/2025).
Ikbal menjelaskan keikutsertaan mereka kali ini bukan hanya soal kuliner. Proyek ini dipaparkan langsung kepada para pejabat daerah yang berkunjung ke stand. Ia katakan Halmahera Selatan memiliki 12 kawasan kumuh yang tersebar di lima kecamatan, dengan total luas 299,40 hektare.
Masalah yang dihadapi meliputi rumah padat, sanitasi buruk, drainase tidak lancar, dan air bersih yang sulit diakses. Dari sekitar 256 ribu penduduk, tercatat ada 64.598 kepala keluarga. Namun, hanya sekitar 43.730 keluarga yang memiliki rumah layak huni.
Sisanya, lebih dari 13 ribu rumah masuk kategori tidak layak huni, ditambah lagi 1.542 unit rumah yang dihuni lebih dari satu keluarga. Maka sebagai langkah awal akan dimulai dengan penyusunan dokumen seperti SOP penataan kawasan, website resmi, serta dukungan regulasi dari SK dan Perbup.
Rencana ke depan adalah membuat masterplan dan dokumen perencanaan detail untuk wilayah prioritas. Festival yang diikuti oleh 23 paguyuban didukung oleh berbagai pihak, stand IKB Makayoa tampil menarik dengan hidangan khas, pakaian adat, dan tarian budaya manika (togal) yang mencerminkan kekayaan tradisi.
“Alhamdulillah, banyak orang, teruma para pejabat daerah sangat menikmati menu yang kami sediakan seperti sate ikan, sate bia popaco, nasi kuning, kopi kenari, dan berbagai olahan dari kenari,” pungkas Kepala Disperkim Halmahera Selatan ini.
***