Radarmalut.com – Kebutuhan utama empat desa di Halmahera Selatan, Maluku Utara, mesti menjadi perhatian khusus pemerintah setempat. Di mana warga masih kesulitan mengakses keperluan air bersih untuk dikonsumsi sehari-hari, apalagi saat musim kemarau.
“Rata-rata air bersih jadi persoalan utama disampaikan di semua desa yang kami datangi. Masyarakat tidak boleh dibiarkan terus-menerus dalam kondisi kekurangan air bersih, karena ini kebutuhan manusia untuk bertahan hidup,” kata Wakil Ketua DPRD Halmahera Selatan, Fadila Mahmud, Selasa (3/6/2025).
Fadila merinci dua kecamatan yang membutuhkan sentuhan pemerintah soal air bersih yaitu Desa Guruapin, Ngokomalako, Modayama dan Laromabati. Ia berujar keluhan akses air tersebut hampir merata disuarakan warga di seluruh titik kunjungannya.
Lanjutnya, politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini menyebut mayoritas warga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Masalahnya mulai dari rusaknya infrastruktur hingga kualitas sumber air yang tidak layak dikonsumsi.
“Sementara di Ngokomalako dan Laromabati, warga kesulitan mengakses air bersih setiap hari, terutama saat musim kemarau. Beberapa sumber air mengering, sedangkan fasilitas penampungan di desa dianggap tidak memadai,” ungkapnya.
Fadila menjelaskan, air bersih merupakan hak dasar warga yang semestinya dijamin negara. Pemerintah daerah harus segera melakukan intervensi kebijakan untuk mengatasi krisis ini, terutama di wilayah-wilayah yang belum memiliki sistem distribusi air yang tak merata.
“Kami akan mendorong supaya ada program pembangunan atau rehabilitasi sistem distribusi air di desa-desa. Masukan warga ini juga disampaikan kepada dinas teknis, seperti Dinas PUPR dan Disperkim, pemerintah harus memetakan wilayah-wilayah krisis air bersih sebagai dasar penyusunan program prioritas dalam rencana pembangunan tahun anggaran berikutnya,” pungkasnya.
***