Radarmalut.com – Warga Desa Daeo dan Daeo Majiko di Pulau Morotai, Maluku Utara, menilai pihak operator PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) telah mengingkari janji terkait program jaringan cepat yang digembar-gemborkan sejak tahun 2018 melalui program Baktiku Negeriku.
Namun, sudah empat hari terakhir jaringan Telkomsel di kedua desa itu lumpuh total. Kondisi ini membuat warga kesulitan berkomunikasi dan mengakses layanan digital, bahkan sebagian pelaku UMKM dan pelajar terganggu dalam menjalankan aktivitas harian mereka.
“Sudah empat hari jaringan Telkomsel di Daeo dan Majiko benar-benar mati total. Padahal, beberapa tahun lalu mereka datang dengan janji besar bahwa Daeo menjadi salah satu dari delapan titik jaringan tercepat di Indonesia,” ujar Kasim Bungan, warga Desa Daeo Majiko, Minggu (26/10/2025).
Menurut Kasim, sejak program itu berjalan, jaringan cepat yang dijanjikan hanya bertahan sekitar satu bulan. Setelah itu, sinyal Telkomsel kembali sering bermasalah terlebih saat terjadi pemadaman listrik.
“Kalau mati lampu, jaringan juga langsung ikut mati. Beda dengan desa lain yang tetap punya sinyal. Kami merasa Telkomsel telah membohongi kami,” katanya. Kasim yang juga waktu itu menjadi salah satu peserta dalam kegiatan Telkomsel Sepakat 1 pada 2018 silam.
Ia juga mengungkapkan bahwa warga sering mendapati petugas Telkomsel datang ke desa secara diam-diam untuk memperbaiki jaringan, namun justru usai dari itu sinyal semakin memburuk atau hilang sama sekali.
“Kalau ini program resmi Telkomsel, seharusnya mereka jaga nama baiknya. Jangan sampai warga Morotai menyebut Telkomsel sebagai pemberi harapan palsu,” tambah Kasim dengan nada kecewa.
***
