Radarmalut.com – Tauhid Soleman dinilai gagal membangun harmonisasi dengan partai politik maupun program yang digagas dimasa pemerintahan sekarang tak maksimal, sehingga peluang kekalahannya di Pilwako Ternate mendatang terbuka sangat lebar.
Adapun, hilangnya kepercayaan publik terhadap petahana karena investasi politik selama menjabat tidak dirawat dengan baik. Hal ini tentu berdampak pada target kemenangan yang dicita-citakan ketika bertarung sebagai bakal calon Wali Kota Ternate.
Akademisi Universitas Khairun Ternate, Muamil Sunan menjelaskan, dalam proses Pilkada tidak bisa hanya dilihat dari banyaknya dukungan partai politik, namun tergantung pada strategi politik yang dijalankan, sekalipun petahana.
“Jika tidak mampu membangun relasi politik sejak awal dengan berbagai organisasi maupun masyarakat selama berkuasa pastinya investasi politiknya sangat kecil,” katanya kepada radarmalutcom, Minggu (28/7/2024).
Muamil membeberkan, investasi politik merupakan faktor penting dalam mengatur strategi politik. Sebab, jika membangun relasi dan kepercayaan publik, maka sudah tentu akan memperoleh keuntungan dimasa depan, yakni perolehan suara dari masyarakat.
“Jika kita mengklaim bahwa incumbent masih sangat kuat, terus seberapa besar investasi politik yang sudah dibangun melalui relasi politik dengan berbagai organisasi maupun masyarakat dalam kebijakan-kebijakan pembangunan daerah yang tertuang dalam visi misi,” jelasnya.
Muamil mencontohkan fakta seperti di Halmahera Barat dan Kepulauan Sula dalam Pilkada beberapa tahun belakangan, ternyata petahana kalah telak dengan lawannya. Hal tersebut menjadi bukti, bahwa dukungan partai politik bukan jaminan sudah sangat kuat.
“Apalagi sebelumnya PKB yang pernah menjadi partai pendukung kemenangan Tauhid Soleman, namun terjadi konflik pada permulaan jalannya roda pemerintahan. Pastinya memberikan dampak negatif bagi investasi politik di saat ini,” ungkapnya.
“Karena menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Saham politik diawal pemerintahan sudah anjlok, sehingga berdampak pada nilai investasi politik. Selain itu, konflik internal di tubuh NasDem tentunya juga memiliki dampak komunikasi politik yang tidak berjalan baik,” sambungnya.
Tinggalkan Balasan