Radarmalut.com – Sekitar tiga jam mahasiswa menggelar unjuk rasa di Jalan Tugu Maku Gawene Kalumata tepat di depan gedung DPRD Kota Ternate, tak ada satu pun anggota legislatif menemui massa. Hingga aksi damai tersebut berakhir bentrok dengan aparat kepolisian.
Para mahasiswa menuntut sejumlah tunjangan anggota DPRD dihapus karena masyarakat masih hidup miskin, namun wakil mereka di legislatif menikmati hasil pajak rakyat. Adapun, kenaikan uang semester, maka penambahan tunjangan bukanlah hal urgen.
“Bubarkan saja DPRD, rakyat bayar pajak tetapi mereka menaikkan tunjangan untuk hidup bermewah-mewah. Teman-teman uang kuliah tunggal (UKT) kita setiap tahun naik, tak pernah turun,” teriak seorang mahasiswa melalui megafon, Senin (1/9/2025).
Pukul 14.55 waktu setempat, aksi kemudian ricuh sehingga menimbulkan korban, berupa luka-luka terkena lemparan batu dan sesak napas terpapar gas air mata. Sebanyak lima mahasiswa dan satu warga ditangkap polisi karena terjebak ketika mencoba lari menyelamatkan diri.
Dalam rekaman video berdurasi 04.48 menit diperoleh radarmalut, memperlihatkan mahasiswa yang ditangkap tidak bebas dari pemukulan anggota kepolisian. Nampak mahasiswa dipukul menggunakan pentungan dan ditendang berulang kali.
Sementara, satu warga anak di bawah umur yang ikut ditangkap hanya menangis meminta pertolongan. Ia diamankan sebab ketahuan melempar batu ke arah polisi.
Kasi Humas Polres Ternate AKP Umar Kombong saat dikonfirmasi terkait penangkapan mahasiswa dan warga belum bisa memberikan keterangan. “Nanti saya kasih kabar balik, masih cek,” pungkasnya.
***