Radarmalut.com – Aliansi Faften menggelar diskusi bertajuk ‘Identifikasi Dampak Sawit Terhadap Ruang Hidup Masyarakat Gane’ pada Rabu (29/1/2025) malam, dengan dua pembicara, yakni Pemerhati Sosial, Asrul Lamunu dan Sugeng dari .

Sugeng memaparkan kehadiran sawit hanya akan memperparah kondisi wilayah Gane dalam konteks hidup, karena memiliki dampak yang sangat merugikan kelangsungan hidup keanekaragaman hayati.

Lebih lanjut, Sugeng katakan bahwa ketika perkebunan melakukan perluasan akan terjadi deforestasi besar-besaran yang akan menghilangkan habitat hewan. Masalah lainnya, monoculture juga  membuat hewan-hewan tertentu mengalami kepunahan karena berhubungan dengan rantai makanan.

“Untuk plasma sebenarnya harus dibangun bisa bersamaan atau pun setelah pembangunan inti. Wilayah Gane sudah beberapa tahun ini beroperasi baru akan melakukan kewajiban pemenuhan yang ternyata lahan mereka pun kurang untuk pembangunan plasma,” jelasnya.

Menurut Sugeng, masih ada lahan berada ditengah perkebunan sawit yang sebenarnya tidak pernah diserahkan kepada perusahaan, maka harus melakukan enclave terhadap lahan tersebut dan dikeluarkan dari HGU.

“Pemahaman mengenai dampak positif dan negatif pembangunan perusahaan kelapa sawit harus disampaikan secara terbuka dan kepada masyarakat dan dalam prinsip free prior inform consent,” katanya.

“Perusahaan wajib menghargai masyarakat. Warga setempat berhak menyatakan menolak atau menerima perusahaan tersebut, karena prinsip FPIC juga ada di dalam prinsip dan kriteria ISPO maupun RSPO,” tambahnya.

Sugeng menuturkan sebaiknya mesti mempelajari mengenai Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). Sebab itu, merupakan salah satu peluang untuk melakukan komplain kepada pihak perusahaan

“Perusahaan wajib menyelesaikan permasalahan tersebut dan difasilitasi oleh negara. Sertifikasi ISPO merupakan hal yang wajib dilakukan oleh seluruh perusahaan perkebunan di Indonesia. Diskusi ini membangun pahaman bersama dan melakukan edukasi serta mengorganisir masyarakat,” imbuhnya.

Haerudin Muhammad
Editor
Radar Malut
Reporter