Radarmalut.com – Pasangan calon Wali Kota , Syahril Abdurradjak dan Makmur Gamgulu terseret sejumlah , baik penyalahgunaan uang pinjaman ratusan miliaran rupiah dan dampak bisnis eksplorasi telah merusak jalan dan got.

Penyidik saat ini menunggu hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dari perkara soal pinjaman Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Barat melalui Bank Maluku-Malut senilai Rp 159 miliar pada 2018 silam.

Uang tersebut dialokasi pembangunan infrastruktur jalan dan , namun usai diterima diduga tak terealisasi sesuai dengan dasar pengajuannya alias disalahgunakan. Sejumlah pejabat pun dipanggil untuk dimintai keterangan hukum, termaksuk Sekretaris Daerah Halmahera Barat, Syahril.

Syahril disebut lebih tahu betul karena sebagai Sekretaris Daerah sekaligus selaku pengguna . Pinjaman itu di masa bupati dan wakil bupati, dan Ahmad Zakir Mando periode 2016-2021.

Sementara, Makmur memakai nama anaknya untuk mengurus izin tambang galian c di DLH Kota Ternate tahun 2019. Dalam aktivitasnya kurang lebih setahun telah berdampak kerusakan jalan sepanjang 200 meter di RT/8/RW 3 Kelurahan Fitu, Kecamatan Ternate Selatan.

Got ratusan meter pun hilang tertimbun material. Pihak Makmur berjanji akan perbaiki usai menuai protes dari warga setempat, namun hingga kini tak kunjung dibangun. Padahal, dan saluran air tersebut memakai APBD Kota Ternate.

Terakhir, masih hangat jadi perbincangan publik ialah elektabilitas empat kandidat Pemilihan Wali Kota Ternate, yang mencatut logo . Hal ini kemudian mendapatkan tanggapan serius dari Harian Kompas bahwa survei itu merupakan hoaks.

Timbul dugaan kecurigaan disponsori pihak nomor urut 4, yakni Syahril-Makmur. Dikuatkan dengan pernyataan Syahril dibeberapa media online yang menyebut sudah menerima seluruh hasil survei tentang Pilwako Ternate. Sedangkan calon lainnya mengaku tak mendapatkan salinan dimaksud.

Diketahui, survei di Kota Ternate dari catut logo KompasData, Syahril Abdurradjak-Makmur Gamgulu unggul 48,9%, Tauhid Soleman-Nasri Abubakar 20,7%, Erwin Umar-Zukifli Umar 25,6%, dan Santrani Abusama-Bustmain Abdul Latif terendah diangka 11,5%.

***

Haerudin Muhammad
Editor
Radar Malut
Reporter