Radarmalut.com – Dinas dan Informatika (Diskominfo) , menerapkan aplikasi Computer Security Incident Response Team () untuk menangkal serangan siber dan .

Hal tersebut dilakukan untuk mengungkap yang menyebarkan berita hoax menjelang 2024. Halmahera Selatan juga menjadi satu-satunya daerah di Maluku Utara yang memakai CSIRT untuk keperluan melindungi masyarakatnya dari serangan siber.

Kepala Diskominfo Halmahera Selatan, Sutego mengatakan, sudah siap menghadapi berbagai serangan siber menjelang Pilkada di Halmahera Selatan, karena saat ini telah membentuk tim untuk berupaya menyisir penyebar berita hoax.

“Kita siap melawan serangan siber, karena terbentuknya CSIRT sangat membantu pemeritah menyisir berita hoax maupun serangan siber lainnya melalui komputer. Sehingga bagi masyarakat yang menjadi dapat melaporkan ke Diskominfo untuk ditangani,” ujarnya, Sabtu (27/7/2024).

Sutego menjelaskan, Halmahera Selatan merupakan daerah di Maluku Utara yang pertama yang menggunakan tim tanggap insiden CSIRT. Ia katakan, tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau dan menanggapi dan aktivitas keamanan siber.

“Tim ini dibentuk oleh Pemerintah Halmahera Selatan, melalui Kominfo dengan tujuan untuk melakukan komprehensif dan melindungi sistem atau data atas insiden keamanan siber yang terjadi pada organisasi,” paparnya.

Menurutnya, pihaknya mengantisipasi ancaman dan serangan siber melalui kesiapsiagaan pengelolaan insiden dengan pembentukan tim pada aplikasi CSIRT bernomor register 315/CSIRT.01.02.01/BSSN/02/2024.

“Ini menandakan bahwa dari sisi SDM Halmahera Selatan sudah mampu menanggani insiden siber yang terjadi di dunia maya. Sangat dibutuhkan dikarenakan insiden siber pada lembaga pemerintahan semakin tinggi,” jelasnya.

Diketahui, peluncuran CSIRT secara resmi ditandai dengan penyerahan surat tanda registrasi dari Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia Hinsa Siburian bersama Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi.

Haerudin Muhammad
Editor
Radar Malut
Reporter