Radarmalut.com – Peribahasa ‘habis manis sepah dibuang’ ada benarnya. Pasalnya, hal ini sering terjadi pada momen politik di mana kontestan menyebarkan janji untuk menarik simpatisan saat pencoblosan. Nasib apes juga dialami pemuda Desa Maffa dan Kebun Raja, Kecamatan Gane Timur.
Helmi Umar Muchsin sebagai calon Wakil Bupati Halmahera Selatan ketika itu meminta kepada pemuda kedua desa untuk membuatkan proposal pengadaan kursi plastik sebanyak lima ratus buah. Ini sesuai dengan permintaan masyarakat setempat untuk keperluan hajatan.
Ketua Pemuda Desa Maffa, Gafur Ilham mengatakan, bersama rekannya Rifaldi Rijal pada November 2024 lalu, mendatangi kediaman Ketua DPD Partai NasDem Halmahera Selatan bertempat di Desa Hidayat, Kecamatan Bacan atas tindak lanjut arahan Helmi Umar.
Ihwal proposal berawal dari hasil diskusi pemuda karena masyarakat mengeluhkan kurangnya kursi saat ada hajatan keluarga maupun adat, sehingga bertepatan jadwal kampanye pasangan calon bupati dan wakil, Bassam Kasuba-Helmi Umar Muchsin di Desa Maffa dan Kebun Raja diajukankanlah permintaan itu.
“Selanjutnya kami koordinasikan dengan Pak Wakil Helmi Umar dan iyahkan. Seminggu kemudian kami diminta Pak Helmi ke Bacan. Namun setelah kami tiba pikirnya langsung pengadaan kursi, ternyata belum,” katanya, Selasa (11/3/2025).
Gafur menyebut sudah sering menagih janji soal kursi tersebut tapi tidak mendapat tanggapan balik. Ia pun merasa beban sebab dipercayakan pemuda dan masyarakat untuk mengawal proposal permintaan tetapi tak kunjung membuahkan hasil.
“Kursi 500 buah dibagi dua desa, kami kejar sampai saat hari ini. Mulai dari masa kampanye sampai sudah sah dilantik jadi bupati dan wakil bupat belum juga terealisasi. Sangat bermanfaat bagi banyak orang, terutama ada hajatan seperti orang meninggal,” tuturnya.
“Persoalan kursi ini tinggal janji-janji manis, mungkin karena kemarin pemilihan terus kami dikasih harapan oleh wakil bupati Helmi Umar. Buktinya kami dipermainkan, padahal dua desa memenangkan keduanya,” sambungnya.
Sementara, Akmal Ibrahim meminta dibuatkan ulang proposal pengadaan dengan dalih bahwa yang sebelumnya sudah tercecer. “Nanti saya pertemukan dengan Pak Wakil atas nama pemuda,” pungkas eks Ketua DPRD Halmahera Selatan periode 2019-2024 ini.
***