Radarmalut.com penghubung antara dan Gaimu di Kecamatan Selatan, Halmahera Selatan hingga kini belum di aspal oleh pemerintah sehingga sering berlumpur bila turun hujan, akhirnya bak kubangan kerbau.

Status jalan provinsi tersebut sudah puluhan tahun dibiarkan tanpa ada kejelasan. Dampaknya, warga sangat menderita ketika bepergian menggunakan akses darat, karena sepeda motor maupun mobil yang mereka tumpangi bersusah payah keluar dari lumpur.

Riskandi, warga setempat, mengatakan sepanjang jalan di wilayah itu belum ada pengaspalan. Hal tersebut membuat warga kesulitan jika keperluan di desa tetangga atau melakukan perjalanan jauh apabila musim hujan, lantaran jalan berlubang dan becek.

“Saya pergi jemput istri dan anak di Desa Gane Dalam, Kecamatan Selatan tapi jalan hancur sekali ketika musim hujan. Melewati beberapa desa mulai dari Desa Gaimu ke tempat tujuan belum di aspal,” katanya saat dihubungi radarmalutcom, Jumat (7/2/2025).

Riskandi menyebut kondisi jalan sangat parah ditambah lagi harus melewati beberapa gunung sehingga perlu sangat berhati-hati, sebab berisiko terjadi . Bukan hanya itu, ketersediaan sampai saat ini belum dirasakan sepenuhnya oleh warga setempat.

“Ada sejumlah tanjakan tinggi. Jadi, anak dan istri saya harus turun dari motor dulu untuk menghindari terjadinya hal-hal tak diinginkan. Listrik juga belum masuk di Desa Gane Luar dan Gane Dalam,” ungkapnya.

Riskandi berharap kehadiran pemimpin Halmahera Selatan dan Maluku utara yang baru terpilih bisa mendengar warga agar mencari solusi mengatasi kegelisahan dan penderitaan sudah sejak lama dialami.

“Kami meminta kepada dan tolong serius perhatikan keinginan kami untuk tuntaskan pembangunan jalan. Suara sudah kami partisipasikan dalam kemarin, sekarang tinggal dengar suara dari orang yang memilih Anda,” imbuhnya.

***

Haerudin Muhammad
Editor
Radar Malut
Reporter