Radarmalut.com – Buntut melarikan dana desa (DD) tahap II senilai ratusan juta, seorang bendahara di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara akhirnya dipolisikan oleh kepala desa (Kades). Warga setempat pun meminta pimpinan desanya itu untuk segera melunasi tunggakan lahan dan insentif.
Hal tersebut terjadi di Desa Sidopo, Kecamatan Bacan Barat Utara. Bendahara bernama Naim Ibrahim dilaporkan atas dugaan tindak pidana penggelapan DD ke Polres Halmahera Selatan, dengan surat tanda penerimaan laporan (STPL) bernomor: 556/X/2024/SPKT tertanggal 23 Oktober 2024.
Kades Sidopo, Sehani Rahman mengatakan akhir Juli 2024 kemarin DD tahap II telah dicairkan oleh Pemerintah Halmahera Selatan untuk masing-masing desa, termasuk desanya dengan nominal Rp 440.000.000, namun hingga kini tak terlaksana di lapangan.
“Iyah, DD sudah cair Rp 440 juta, tapi sampai sekarang belum berjalan di desa, karena kendalanya bendahara kami usai pencairan langsung hilang kontak. Padahal, uang itu diperuntukkan pembayaran lahan warga, insentif lembaga desa, posyandu hingga penyaluran BLT,” katanya, Jumat (1/11/2024).
Alhasilnya, Kades diminta warganya untuk bertanggung jawab mengembalikan uang yang digelapkan. Merasa dirugikan Sehani memutuskan untuk melaporkan orang kepercayaannya itu yang sampai kini tidak diketahui keberadaannya tersebut.
“Untuk itu, saya dengan terpaksa sebagai kepala desa mengadukan oknum bendahara desa ke polisi untuk diproses hukum atas dugaan penggelapan dana desa tahap II periode anggaran 2024,” tuturnya.
Sehani menjelaskan, sebelum membuat laporan pengaduan kepolisian. Ia sempat berkomunikasi dengan Naim lewat sambungan telepon dan berjanji kembali ke desa mengembalikan uang ratusan juta rupiah yang dicairkan olehnya akhir Juli lalu.
“Sudah masuk 3 bulan sejak pencairan 23 Juli 2024, bersangkutan hilang kabar. Terakhir berkomunikasi dan dia berjanji akan pulang dari Labuha awal Oktober, tapi tidak kelihatan batang hidungnya sampai hari ini,” kesalnya.
“Saya minta polisi usut tuntas masalah ini. Dan, kalau ada warga mengetahui keberadaannya mohon untuk menghubungi kami atau kantor kepolisian terdekat agar diamankan. Kami pun sudah meminta bantu ke pihak keluarganya namun hasilnya tetap tak dapat dihubungi,” sambungnya.
***
Tinggalkan Balasan