Radarmalut.com – Pemerintah Pusat akan membangun sejumlah fasilitas penanganan di lokasi banjir bandang di Kota Ternate, Maluku Utara. Korban yang terdampak pun akan dibangunkan tempat tinggal jauh dari bencana alam.
Menteri PUPR RI, Basuki Hadimoeljono mengatakan, ada empat perencanaan yang bakal dilakukan oleh pemerintah untuk menangani banjir bandang di Kelurahan Rua. Hal tersebut agar memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat setempat.
Pertama, menyiapkan alur meterial. Namanya banjir bandang bukan hanya air, karena jika demikian maka mengikut topografi. Namun dengan massa di dalamnya ada pasir, lumpur, kerikil dan batu besar sehingga tentu sudah tidak bisa lagi mengalir sesuai alur tapi terjang lurus.
Kedua, mendesain ini sebagai jalur material untuk dikerjakan. Ketiga, membutuhkan 20 sabo dam dan minimalnya akhir tahun ini sudah selesai dikerjakan. Dan keempat, relokasi penduduk dan dibangunkan rumah sebanyak 50 unit tipe 3×6, yang sudah termasuk sekolah dan musala.
“Minggu ini sudah kita kerjakan, saya rekomendasi Wali Kota Ternate untuk menunjuk penyedia jasa lokal di sini yang bisa mengerjakan itu,” katanya kepada wartawan di Ternate saat didampingi anggota Komisi V DPR RI Irine Yusiana Roba Putri, Selasa (3/9/2024).
Basuki menjelaskan, seluruh bahan pembangunan ada di Jawa Barat dan dalam waktu dekat diangkut menuju Maluku Utara. Ia mengaku untuk anggarannya belum dihitung karena hal ini sifatnya darurat sehingga secepatnya dikerjakan.
“Bahan-bahannya ada di Bandung akan kita segerakan angkut ke sini. Mudah-mudahan akhir bulan ini sudah sampai di Ternate dan langsung dikerjakan, menyangkut bencana kayak gini pembangunannya belum dihitung anggarannya tapi dikerjakan dulu,” ungkapnya.
Menurutnya, lokasi bencana atau banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate untuk saat ini belum bisa dibangunkan pemukiman lagi. Sebab, kemungkinan besar masih ada lagi kejadian serupa.
“Lokasi bencana ini kalaupun dibangun ulang pasti ada trauma bagi masyarakat. Karena masih ada banyak material di atas gunung sehingga kapan saja bisa jadi potensi banjir bandang lagi,” pungkasnya.
***
Tinggalkan Balasan