Radarmalut.com – Sejumlah desa di , Maluku Utara sering dilanda saat intensitas curah hujan yang begitu tinggi. Ini dikarenakan meluapnya akibat dari pembukaan lahan semakin masif dilakukan oleh perusahaan pertambangan.

Sehingga untuk sementara waktu dilakukan penanganan dengan menyepakati beberapa poin antara pemerintah setempat dan pihak . Bj Bupati Halmahera Tengah, mengatakan, dalam penanganan banjir yang terjadi di Weda Tengah khususnya Lukulamo-Lelilef.

Maka, kata Ikram, digelar rapat teknis pada Sabtu (10/8/2024) membahas detail penugasan ke PT IWIP untuk membantu pemerintah daerah dalam penanganan cepat kerusakan jalan dan drainase sepanjang jalur Lukulamo-Lelilef.

“Jalur itu merupakan kewenangan pemerintah pusat sesuai statusnya sebagai jalan nasiona. Pekan kemarin di ruang meeting PT IWIP juga membahas rencana alih trase jalur Tabalik,” kata Ikram dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/8/2024).

Rapat ini menindaklanjuti surat pemerintah daerah dengan nomor: 600.1.6.4.0794 tanggal 25 Juli 2024, perihal Penanganan Pasca Banjir di Weda Tengah dan Weda Utara Kepada Vice President PT Weda Bay Industrial Park.

Ikram menyampaikan kejadian banjir yang melanda Kecamatan Weda Tengah dan sekitarnya pada tanggal 20-24 Juli 2024, pemerintah telah melakukan terpadu dengan pihak terkait termasuk Unit Pelaksana Teknis Kementerian .

Lanjutnya, hasil rapat koordinasi terpadu tersebut disampaikan beberapa pertimbangan, yaitu penanganan cepat membutuhkan alokasi anggaran yang cukup besar dan waktu penanganan cepat membutuhkan waktu penyiapan anggaran baik dari APBN dan .

Selain itu, PT IWIP dalam rapat koordinasi telah menyampaikan kesediaan dan kesiapan untuk menindaklanjuti hasil rapat koordinasi dan penanganan yang lebih luas telah dimasukkan ke dalam program jangka panjang.

Diketahui, berdasarkan pertimbangan diatas, maka Pemerintah Halmahera Tengah mengajukan surat kepada PT IWIP untuk menindaklanjuti hasil rapat koordinasi terpadu.

Haerudin Muhammad
Editor
Radar Malut
Reporter