Radarmalut.com – Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Halmahera Selatan, Ikbal Mustafa, tampil sebagai pembicara dalam ajang dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II (PIM II) yang diselenggarakan oleh BPSDM di Surabaya pada Jumat 25 April 2025.

Di forum presentasi rancangan proyek perubahan tersebut, Ikbal memaparkan gagasannya berjudul Strategi Penataan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Halmahera Selatan () di hadapan mentor , Coach Drs. Jonathan Judyanto dan Penguji Prof. Tri Eko Susilorini.

Proyek ini menurut Ikbal, latar belakangnya adalah merujuk pada luas wilayah Halmahera Selatan yang mencapai 8.778,32 km², di mana terdapat 12 kawasan kumuh seluas 299,40 hektare yang tersebar di lima kecamatan dalam kota. Permasalahan utama meliputi kepadatan bangunan, buruknya sanitasi, sistem drainase, dan akses belum tertata dengan baik.

“Dari total penduduk sekitar 256.000 jiwa terdapat 64.598 kepala keluarga. Jumlah itu hanya 43.730 KK yang memiliki layak huni. Sisanya, sebanyak 13.234 rumah tergolong Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), serta tercatat backlog perumahan sebanyak 1.542 unit yang dihuni lebih dari dua Kepala keluarga,” ujarnya.

Untuk tahap awal, kata Ikbal, strategi penataan akan dimulai dengan penyusunan pendukung, seperti SOP Penataan Perumahan dan Kawasan Permukiman, pengembangan resmi, penerbitan SK Bupati dan Peraturan Bupati (Perbub).

“Proyek ini juga akan menghasilkan masterplan dan Dokumen Perencanaan Detail (DED) untuk kawasan prioritas berkelanjutan,” katanya.

Sementara , Bassam Kasuba memberikan apresiasi terhadap inovasi peserta PIM II. Ia menyebut proyek SITANGKAS ini sangat relevan dan menyentuh langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat di Halmahera Selatan.

“Apabila proyek ini dilaksanakan dengan baik, diharapkan memberi dampak besar bagi penataan kawasan permukiman di Halmahera Selatan,” jelasnya.

Selain itu, Bassam juga menyampaikan terima kasih kepada para coach dan penguji atas pendampingan dan masukan konstruktif selama proses pelatihan. Pihaknya sangat optimis jika proyek Perkim ini lolos dalam pengujian maka menjadi contoh positif.

“Untuk itu, kami berharap semua peserta pelatihan menyempurnakan rancangan proyek masing-masing untuk memasuki tahap implementasi dan evaluasi. Jika lolos penilaian, proyek-proyek ini akan dijadikan pilot project di Halmahera Selatan sebagai bagian dari transformasi tata kelola daerah berbasis inovasi,” imbuhnya.

***

Haerudin Muhammad
Editor
Armain Faroek
Reporter