Radarmalut.com – Kasus dugaan perselingkuhan yang menyeret kader Partai Golkar Agriati Yulin Mus sekarang, bukan kali pertama. Pada 2017 silam dirinya juga dilaporkan ke Ditreskrimum Polda Maluku Utara atas jalinan ‘hubungan gelap’ dengan Kadis Pertanian Pulau Taliabu, Halik Pora.
Dipolisikan oleh istri Halik, NRP alias Nani karena diduga kawin tanpa izin (KTI) dan perzinaan. Hubungan tak sah tersebut dilakukan keduanya sejak 2016 dan hingga memiliki seorang anak. Kasusnya sempat tahap II dari Polda ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku Utara.
Selanjutnya dilimpahkan kepada Kejari Tarnate disertai penyerahan barang bukti dan tersangka. Mereka dikenakan Pasal 284 KUHP tentang Perzinaan, ancaman hukuman 9 bulan penjara. Namun tidak ditahan, JPU berdalih hanya melanggar undang-undang perzinaan.
Terbaru, percakapan layaknya pasangan suami istri antara kader Partai Golkar sekaligus Ketua Komisi II DPRD Maluku Utara ini dan Wakapolres Pulau Taliabu, Kompol Sirajuddin mencuat ke publik usai putri tunggal perwira menengah itu mengunggah sejumlah bukti di media sosial.
“Selama ini saya sebagai anak hanya bisa diam dan baru berani speak up terkait kasus perselingkuhan bapak saya dan anggota DPRD yang bernama Agriati Yulin Mus atau yang sering disebut Yulin Mus,” kata @Diny Apriliani melalui akun pribadinya seperti dilansir, Jumat (28/2/2025).
Berikut Obrolan yang Viral
“Aku mandi. Ini baru pulang jadi aku mau mandi,” kata perempuan di dalam rekaman suara yang diduga adalah Yulin Mus tersebut. “Astaga, sudah jam berapa ini. Sudah mau sore ini,” timpal oknum polisi.
“Ini di mana? di kamar atau di teras belakang?” lanjut si polisi. “Di kamar mandi, sudah buka baju, angkat telepon tidak pakai baju,” balas Y.
“Uuuhii, siang-siang begini baru bikin begitu selesai,” ujar polisi. “Mau ka.. Udah ya, orang nggak pakai baju,” balasnya. “Iya ka..”
“Kan pulang kantor” kata Y. “Saya harus hadir, nanti disalahin Kapolres.”
“Pulang kantor,” ucap Y. “Iya, Kapolres nggak ada. Hari Sabtu itu masih masuk kantor.”
“Biar malam Minggu bisa sama aku di sini,” bujuk Y. “Iya, pulang kantor.”
“Nanti lihat sikonnya ya. Jangan sampai ada kegiatan-kegiatan kampanye. Itu yang dikhawatirkan jangan sampai begitu sudah kita jalan ternyata ada kegiatan kampanye yang memerlukan saya harus hadir,” jelas oknum polisi.
“Berarti bajunya nggak jadi dikirim ya? tambahnya. “Iya, nanti abang ke sini nanti sekalian bawain,” balas Y.
***