Radarmalut.com – Sungguh pilu nasib para Desa Bajo, , . Mereka yang seharusnya bisa mengawetkan ikan hasil tangkapan untuk dijual, berakhir menerima perlakuan tak adil oleh tiga pabrik produksi es balok.

Untuk itu, DPRD meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Halmahera Selatan untuk memperhatikan kebutuhan nelayan. Karena PT Pahala, (Prinus) dan Balai Perikanan sebagai perusahaan pengelola es balok hanya memperuntukkan pihak lain.

Sekretaris Komisi II DPRD Halmahera Selatan, menyampaikan pemerintah mesti serius mencari solusi agar mempermudah akses nelayan mendapatkan kebutuhan es balok. Sebab, pemerataan keadilan merupakan hak semua orang.

“Tentu ini menjadi perhatian yang harus segera dibahas dengan pemerintah daerah. Kami akan meminta terkait untuk menjelaskan kondisi distribusi es balok ini,” katanya kepada radarmalutcom, Rabu (5/2/2025).

Fransiska mengaku pihaknya memahami keluhan para nelayan di Halmahera Selatan sulitnya mendapatkan es balok. Menurutnya, masalah ini sangat serius, karena ketersediaan menentukan kualitas ikan hasil tangkapan.

“Kami menghargai Pak Hamka, bahwa nelayan membeli es balok, bukan meminta. Ini menunjukkan hanya ingin akses yang lebih adil terhadap kebutuhan utama mereka, bukan mencari belas kasihan,” ujarnya.

Fransiska mempertanyakan perusahaan produksi es balok yang terkesan pilih kasih tersebut. Kalau benar adanya terjadi praktek pendistribusan ke nelayan tidak merata, maka pemerintah daerah jangan berdiam diri terkait kemaslahatan masyarakatnya.

“Apakah ada kendala diproduksi, rantai pasok, atau harga yang tidak terkendali? Jika memang ada masalah distribusi atau kebijakan, tentu ini segera dicarikan solusinya, karena nelayan adalah bagian penting dari daerah,” paparnya.

Srikandi dari Fraksi NasDem ini menuturkan, Pemerintah Halmahera Selatan harus lebih responsif atas persoalan ini. Dikatakannya, kalau nelayan sampai kesulitan mendapatkan es balok, berarti ada hal yang perlu diperbaiki.

Haerudin Muhammad
Editor
Radar Malut
Reporter