Radarmalut.com – Satu korban hilang insiden meledaknya speedboat milik , Minggu (2/2/2025) malam, ditemukan terdampar di Tanjung Neraka, Desa Sabatang, Bacan Timur, Halmahera Selatan dalam keadaan meninggal dunia.

Speedboot yang ditumpangi 11 orang tersebut mengalami laut di perairan , Kepulauan Tidore. Peristiwa nahas itu, tiga orang meninggal dunia dan tujuh orang patah tulang maupun luka-luka. Sementara, Metro TV Sahril Helmi dinyatakan hilang.

Informasi dihimpun radarmalutcom, warga menemukan sosok di bibir pantai Desa Sabatang pada Sabtu (8/2) sekitar pukul 09.30 WIT, dengan mamakai kaos kaki hitam, CD coklat, baju lengan pendek berwarna biru dan bagian belakangnya bertuliskan ‘Wapena Maluku Utara’.

Jenazah sudah dievakuasi oleh Tim Jurnalis Halmahera Selatan, dan warga ke RSUD Labuha menggunakan speedboat, pukul 11.30. Nampak pihak keluarga sudah menyambut dengan suasana sedih di depan ruang pemulasan jenazah rumah sakit.

Dari sejumlah foto-foto dan video memperlihatkan mayat dalam posisi tengkurap saat ditemukan pertama kali dan pada beberapa bagian tubuh kulitnya sudah mulai mengelupas. Diketahui, ditemukan warga bernama Jufri dan Sahiba. “Baju waktu ikut kegiatan Pusat,” kata salah satu jurnalis.

“Hampir semua rekan-rekan jurnalis waktu itu ikut kegiatan BNPB di Hotel Emarald. Saya masih ingat, kebutulan jadi moderator. Dan, baju Wapena menjadi cendera mata dalam giat tersebut,” ungkap personel Basarnas , Fahari Yosua ketika menanggapi foto-foto kegiatan yang dikirim di WAG Basarnas.

Sehingga korban yang meninggal dunia insiden meledaknya speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate berjumlah empat orang, yakni Bharatu Mardi Haji (Anggota Ditpolairud Maluku Utara, Fadli M Malagapi (PNS Basarnas Ternate), M Riski Esa (tenaga honorer Basarnas Ternate) dan Sahril Helmi.

***

Haerudin Muhammad
Editor
Radar Malut
Reporter