Radarmalut.com – Gugurnya personel Ditpolairud Polda Maluku Utara, Bharatu Mardi Hadji saat menjalankan misi kemanusiaan untuk menyelamatkan dua nelayan yang mengalami mati mesin di perairan Desa Gita, Kecamatan Oba, Tidore Kepulauan, Minggu (2/2/2025) malam.
Namun ketika dalam perjalanan menuju lokasi dengan menggunakan speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate. Hanya saja, speedboat membawa 11 orang itu tiba-tiba mengalami kecelakaan dan meledak, sehingga menyebabkan tiga orang meninggal dunia, satu hilang dan tujuhnya luka-luka.
Kabid Humas Polda Maluku Utara, Kombes Pol Bambang Suharyono mengatakan, peristiwa ini bermula dari laporan dua nelayan yang mati mesin sekira pukul 19.30 diterima Basarnas, maka ditindaklanjuti dengan berkoordinasi Ditpolairud Polda Maluku Utara untuk menggelar operasi penyelamatan.
“Tim berangkat pada pukul 20.31 WIT dari Pelabuhan Ahmad Yani Ternate menggunakan kapal RIB 04. Tim terdiri dari tujuh personel Basarnas, tiga personel kepolisian, dan satu jurnalis yang ikut meliput operasi penyelamatan,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (3/2/2025).
Bambang menyebut pukul 23.00 WIT, Tim Basarnas Ternate menerima informasi bahwa kapal RIB 04 mengalami ledakan di tengah laut. Insiden ini menyebabkan tiga orang meninggal dunia, yakni Mardi Hadji dan dua personel Basarnas.
“Sementara satu jurnalis dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian. Tujuh orang lainnya berhasil selamat dan alami luka-luka maupun patah tulang. Dilakukan evakuasi korban meninggal dunia memakai kapal KN Pandudewanata dan korban luka dibawa pakai kapal KPC XXX-2016,” jelasnya.
Bambang menambahkan tim gabungan Basarnas dan kepolisian masih terus berupaya mencari jurnalis yang hilang. Tragedi ini menjadi pengingat akan tingginya risiko yang dihadapi para petugas dalam menjalankan misi kemanusiaan demi menyelamatkan sesama.
***