Radarmalut.com – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Maluku Utara mencatat sepanjang 2024 telah menangani sebanyak 1.556 kasus. Hal tersebut diklaim mengalami penurunan dibandingkan dengan satu tahun yang lalu.
“Jumlah kasus tahun ini mengalami penurunan 8,8%. Jadi, tahun sebelumnya lebih banyak, yakni 1.707 kasus. Maluku Utara cukup rendah jika dibandingkan provinsi yang lain di Indonesia,” kata Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Midi Siswoko saat jumpa pers di Ternate, Senin (30/12/2024).
Midi mengatakan, masyarakat mulai sadar untuk berbuat kejahatan yang berujung pada pidana. Tentu ini pun tidak terlepas dari peran edukasi kepolisian terkait keamanan dan ketertiban, sehingga ke depannya mungkin tren kasus kriminal beranjak menurun.
“Insyaallah, kasus-kasus kriminal akan menurun di tahun akan datang. 2023, kami mencatat 39% kasus yang masuk di Ditreskrimum. Sedangkan, pada 2024 Polres di 10 kabupaten/kota menurun 10% dari total 1.661 menjadi 1.492 kasus,” ujarnya.
Kemudian, Polda juga melakukan penyidikan perkara insiden terbakarnya speedboat Bela 72 di Pelabuhan Regional Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu pada 12 Oktober 2024, yang mengakibatkan 6 orang meninggal dunia.
Midi memaparkan, penegakan hukum Pemilu dan Pilkada terdapat masing-masing 46 aduan dan temuan. Ada beberapa kasus diproses lebih lanjut dan sebagiannya sudah dihentikan kerena tidak memiliki cukup bukti.
“30 kasus Pemilu dihentikan dan 16 diteruskan. 11 di antaranya saat ini sudah Tahap II dan 5 kasus SP3. Sementara, Pilkada keseluruhan laporan dan temuan tersebut sejumlah 15 kasus diteruskan, 11 dikaji dan 20 kasus dihentikan, 4 masih disidik, 3 di SP3, 1 P21 dan 8 Tahap II,” jelasnya.
Pemilu 2024, Polda Maluku Utara menerjunkan personel untuk penanganan keamanan 926 TPS tersebar di kabupaten/kota. Di Pilkada sendiri ada 652 personel pengamanan TPS, 418 BKO Brimob, 243 BKO Ditsamapta dan BKO TNI Korem 152/Babullah 1.829.
***