Radarmalut.com – Apa jadinya jika pun ikut mencari keuntungan pribadi dalam penanganan perkara. Hal ini diduga dipraktikkan oleh Kapolsek Kayoa , dengan meminta sejumlah uang kepada pihak keluarga pelaku terkait kasus BBM.

Kasus yang dilaporkan 2023 silam itu, pelaku Fiko Arbun hingga kini belum ditetapkan tersangka. Pembantu , Bripka Irwan Sagaf juga diadukan ke dan Profesi dan Pengamanan (Propam) karena dinilai menghambat proses hukum.

Pelapor, Darto Tuanany mengatakan, belum lama ini salah satu warga berinisial N mendatanginya lalu bercerita bahwa orang tua pelaku telah memberikan sejumlah uang kepada Kapolsek Kayoa melalui bawahannya bernama Brigpol La Andi sebagai uang jaminan dalam kasus yang ditangani.

“Saksi ini seorang , tiba-tiba dia datang ke warung saya. Lalu bertanya apakah masalah pencurian BBM sudah selesai? Jadi, saya jawab, belum. Dia pun kaget, terus bercerita soal pemberian uang tersebut,” katanya kepada wartawan, Senin (18/11/2024).

Darto menjelaskan, N ketika itu menyambangi rumah orang tua pelaku karena masih merupakan jauh. Namun, tak lama ngobrol datanglah Bhabinkamtibmas dan menyampaikan pesan permintaan Kapolsek berupa uang jaminan.

“Hari itu saya lagi duduk bersama orang tua pelaku di dalam rumah langsung La Andi masuk dan sampaikan minta uang jaminan Rp 6 juta, katanya permintaan dari Kapolsek,” ujarnya mengulangi perkataan N.

“Saksi N ini juga bersama-sama menghitung uang dan dikasihlah kepada La Andi. Sempat minta uang admin Rp 50 ribu untuk transfer ke Kapolsek. Bukan saya sendiri yang dengar dari shi N, tapi disaksikan juga istri saya dan warga lain. Dia juga mau jadi saksi apabila dibutuhkan keterangannya,” tambahnya,

Darto menduga laporan kasus pencurian bahan bakar minyak (BBM) puluhan galon sampai sekarang tak tuntas, karena penyebabnya ada permainan di dalamnya. Ia pun mengungkapkan uang yang diminta itu bukan atas permintaan dirinya.

“Uang jaminan itu tak pernah sampai di tangan saya. Dugaannya kasus ini tidak naik-naik penyidikan disebabkan mungkin mereka sudah terima uang,” imbuhnya.

Haerudin Muhammad
Editor
Radar Malut
Reporter