Radarmalut.com – Ratna Fataha (47) harus bolak balik kantor polisi untuk memenuhi surat panggilan dari Polres Ternate, Maluku Utara. Hal ini buntut laporan pengaduan yang dibuat oleh istri mantan suaminya pada akhir April 2024 lalu.
Dalam laporan polisi bernomor: LP IB/135/IV/RES.I/2024/SPKT Res Ternate/Polda Malut, tertanggal 20 April 2024 tentang tindak pidana kekerasan terhadap anak. Berdasarkan laporan ini, perempuan single parent tersebut diduga diperas sebesar Rp 1 miliar.
Ratna menceritakan, bahwa awal mulanya kejadian di D’Mozaik Cafe. Dimana anaknya berinisial B (8) menghampiri anak sambung ayahnya bernama LM (18), yang kebetulan juga berada di tempat itu. B lalu berkata ‘apa benar mama kamu yang mengambil papa saya?’. redaksi: ditulis sesuai ejaan yang berlaku.
Rupanya perkataan B ditanggapi serius oleh LM. Sehingga mendatangi Ratna yang saat itu mengadakan acara keluarga di ruang utama Kafe tersebut. Berlagak tak sopan, ia lalu menunjuk Ratna dan mengucapkan kalimat ‘kamu ajari anakmu itu sopan santun’.
“Saya pegang tangannya lalu bilang apakah tidak bisa bicara lebih halus lagi, ini acara keluarga saya,” kenang Ratna saat ditemui radarmalutcom, Sabtu (20/7/2024).
LM, kata Ratna, melepas pegangan dan mencoba memukulnya, sehingga membuat semua keluarga yang sempat hadir pada acara itu langsung secara spontan marah dan memerintahkan LM agar meninggalkan lokasi karena dianggap telah membuat onar.
“Ingin memukul saya, karena sudah mengangkat tangannya tapi keluarga saya sudah bertindak cepat dengan mengusirnya. Tapi kalau dibilang keluarga saya mengambil tindakan kekerasan sampai dipukul itu tidak ada,” bebernya.
Tak sampai di situ, ternyata LM kembali di rumah dan mengadu kepada ibunya bernama W. Merasa tak terima, mereka lalu mendatangi Polres Ternate untuk membuat laporan polisi. Dalam prosesnya, Ratna sudah empat kali dipanggil untuk dimintai keterangan.
Ratna mengungkapkan, dari awal laporan hingga mediasi tanggal 20 Juli 2024. W melalui beberapa orang untuk menyampaikan bahwa laporannya bisa tak dilanjutkan, jika menebus sejumlah uang senilai Rp 1 miliar.
Tinggalkan Balasan