Radarmalut.com – Pertarungan 2024 sudah mulai nampak secara nyata ketika partai mulai mengambil bagian untuk mengusung kadernya. Namun tidak menutup kemungkinan figur non juga mendapatkan peluang yang sama, seperti hal ini Syahril Abdurradjak.

Partai Golkar dan Gerindra sudah menunjukan dukungannya akan merekomendasikan Syahril Abdurradjak sebagai bakal calon . Kedua partai tersebut dalam meraih masing-masing 4 yang tersebar di empat daerah pemilihan, sehingga jika ditotalkan ada 8 kursi parlemen.

Ketua DPD Partai Gerindra Maluku Utara mengatakan, semua bakal calon yang mendaftar di partainya mempunyai kesempatan sama untuk meraih rekomendasi dari partai, tetapi ada salah satu figur yang sudah mendapatkan signal positif.

“Sampai hari ini semua punya kesempatan yang sama, baik Pak Syahril maupun Ibu Ike Masita Tunas dan yang lainnya,” kata Sahril saat di temui sejumlah wartawan di Pondok Katu, Sabtu (15/6/2024).

Sahril lalu mengisyaratkan bahwa figur yang direkomendasikan tersebut persis dengan namanya sendiri. Selain itu, Ia menyebut, hal ini berdasarkan jalur koordinasi yang sangat intens sehingga keputusan partai akan tidak bergeser kepada orang lain.

“Kayaknya lebih mengerucut kepada orang yang setiap hari bertemu dengan kami saja. Setiap hari bertemu dengan saya itu Ibu Ike kader saya dan Pak Syahril yang namanya sama dengan saya. Jadi, biasanya senama itu lebih cocok. Ini barang gampang,” jelasnya disambut tawa partai yang hadir.

Sementara, pengurus Partai Golkar Maluku Utara Aliong Mus membeberkan, pihaknya telah mengusung salah satu kadernya untuk mendampingi Syahril Abdurradjak untuk Ternate pada November mendatang. “Kalau Golkar tetap itu sudah final dan Golkar untuk Syahril final juga,” ujarnya.

Bakal Ternate Syahril Abdurradjak menuturkan, keputusan yang diambil oleh pimpinan partai politik tetap akan hormati, karena mereka lah yang memiliki hak untuk mengeluarkan rekomendasi kepada siapa. Ia mengaku sejauh ini PBB sudah menyatakan mendukungnya.

“Saya tetap mengikuti arahan dari pimpinan-pimpinan partai. Saya ini ibarat melamar jadi yang punya kewenangan untuk menentukan adalah partai. Partai lain itu PBB, dukungan dari PBB sudah final yang lainnya masih berproses,” imbuhnya.

***

Haerudin Muhammad
Editor
Radar Malut
Reporter