Radarmalut.com – Autopsi seorang negara asing (WNA) asal bernama Shazada Amir Naz (44) pada Rabu (15/5/2024) di , masih menunggu hasil laboratorium forensik (Labfor) Kepulauan Riau. Hal tersebut untuk memastikan apakah ada dugaan unsur lain.

Meskipun demikian, pihak kepolisian masih tetap melakukan terkait dengan kasus kematian Shazada. Kapolres Halmahera Barat AKBP Pol Erlichson mengaku hingga saat ini belum menerima hasil autopsi yang dilakukan oleh Ahli Forensik Polda Kepulauan Riau, AKP dr. Leonardo.

“Masih menunggu hasil autopsi. Belum keluar,” katanya saat dihubungi radarmalutcom lewat sambungan via WhatsApp, Selasa, (4/6/2024). Ia lalu menyarankan untuk konfirmasi langsung kepada Kasat Reskrim. “Hubungi saja untuk teknis dengan Kasat Reskrim saya,” pintanya.

Namun tak berbeda jauh dengan keterangan Kapolres. Kasat Reskrim Halmahera Barat AKP Bakri Syahruddin mengatakan, sejauh ini masih intens melakukan koordinasi soal hasil autopsi yang dilakukan oleh dokter forensik. Ia pun menyebut kalaupun tidak ada dugaan kekerasan, tetapi penyelidikan akan .

“Kami masih menunggu hasil Labfor. Koordinasi tetap jalan, namun masih menunggu hasil berita acara dari mereka (tim autopsi). Ada dugaan kekerasan maupun tidak ada dugaan kekerasan, penyelidikan kita tetap jalan,” tuturnya.

Sebelumnya, proses autopsi berlangsung sekitar pukul 12.00-13.15 WIT di Kelurahan Jati, Ternate Selatan. Sedangkan petugas yang terlibat, yakni Biddokkes Polda Maluku Utara, Ahli Forensik Polda Kepulauan Riau, AKP dr. Leonardo dan Tim Kuasa Hukum Keluarga Korban.

Shazada diketahui merupakan pengusaha atau pembeli hasil bumi yang ditemukan meninggal dunia di wilayah Halmahera Barat. Pembongkaran dilakukan karena keluarga menduga kematiannya tidak wajar dengan banyak kejanggalan.

Korban ditemukan pertama kali oleh seorang warga bernama Sem Dimes (51) di dasar tebing bebatuan ketika melewati lokasi dengan menggunakan motor laut di Tuguis, Kecamatan Loloda, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.

Istri korban, Endang Husen (44) mengatakan, tidak menduga jika keberangkatan suaminya ke Jailolo, Halmahera Barat pada akhir Februari 2024 adalah pertemuan terakhir, karena tanggal 2 Maret sorenya mendapatkan kabar bahwa orang yang bersamanya selama 7 tahun itu sudah ditemukan meninggal dunia.

Haerudin Muhammad
Editor
Radar Malut
Reporter