Radarmalut.com – Hingga saat ini sudah terdata ada sekitar belasan titik jalur aliran Gunung Ibu, Kabupaten , yang mengarah ke beberapa pemukiman warga setempat, sehingga diintruksikan kepada Pemerintah Daerah () untuk melakukan kajian antisipasi.

Dalam mendukung penanganan darurat bencana yang ditimbulkan, maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan dana siap pakai (DSP) ke beberapa instansi senilai Rp 550 juta dan 16 ton logistik kebutuhan dasar warga terdampak.

“Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menyusun kawasan rawan bencana Gunung Ibu termasuk jalur aliran lahar dari 13 titik hulu yang mengarah ke beberapa permukiman warga,” kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto dalam keterangannya, Sabtu (1/6/2024).

Suharyanto meminta Pemerintah Kabupaten Halmahera segera melakukan kajian dan antisipasi terkait adanya dampak bencana sekunder berupa lahar hujan yang dapat berpotensi terjadi dari aktivitas erupsi Gunung Ibu. Hal itu disampaikan Suharyanto saat memimpin di Kantor Halmahera Barat pada Jumat kemarin.

“BNPB siap mendukung Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat untuk mengirimkan tim ahli bersama  PVMBG untuk mempertajam kajian risiko bencana dari Gunung Ibu. Hasil kajian dan analisa di lapangan itu nantinya dapat digunakan untuk tindak lanjut sebagai langkah mitigasi dan kesiapsiagaan,” ujarnya.

Menurutnya, dari citra satelit dan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa wilayah Maluku Utara berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akibat pengaruh dari aktivitas gelombang ekuatorial rossby yang menjadi faktor pendukung pertumbuhan awan hujan.

lanjutnya, hasil prakiraan cuaca dan hasil kajian analisis sementara tersebut, maka dapat diatensi dengan baik oleh seluruh pihak. Jika memang terdapat penumpukan material sisa erupsi, segera dibersihkan. Namun, mengingat Gunung Ibu masih erupsi dan masuk dalam level IV atau awas.

“Penumpukan material sisa erupsi ini segera dibersihkan karena itu berbahaya. Jika terjadi hujan yang luar biasa maka menimbulkan banjir bandang. Intinya untuk masalah gunung ini kami tidak akan lepas, khususnya seperti kasus di Gunung Ibu,” tuturnya.

Suharyanto mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat untuk melakukan penyelamatan dan warga lebih dini demi menghindari dampak secara langsung erupsi Gunung Ibu. Meski begitu, jangan merasa puas karena menjaga keselamatan warga menjadi prioritas.

Haerudin Muhammad
Editor
Radar Malut
Reporter